Pengertian Lingkungan Sehat
Pengertian lingkungan sehat adalah lingkungan yang mendukung terciptanya individu warga yang sehat serta masyarakat yang sehat.
Dalam kalimat lain, pengertian
lingkungan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari hal – hal yang
menyebabkan gangguan kesehatan seperti limbah cair, limbah padat dan
limbah gas. Juga terhindar dari binatang – binatang pembawa bibit
penyakit, zat kimia berbahaya, polusi suara berlebihan serta hal – hal
lain. Untuk mendapatkan dan menerapkan pengertian lingkungan sehat, ada
banyak aspek yang harus dipenuhi dan selalu diperhatikan.
1. Ketersediaan air minum yang bersih
Tidak bisa dipungkiri bahwa minum adalah
kebutuhan paling pokok bagi kita. Banyak cara dilakukan untuk
mendapatkannya sekalipun harus ditebus dengan berbagai cara.
Namun bukan sembarang air yang
dibutuhkan untuk menunjang kesehatan. Air yang diminum harus dipastikan
terhindar dari hal – hal yang menyebabkan penyakit. Air kotor, air
terkontaminasi limbah, air tercampur zat kimia atau pewarna, air yang
tidak dimasak adalah contoh-contoh air yang tidak layak untuk diminum
karena dapat menjadi sebab timbulnya penyakit.
2. Makanan dan minuman yang menyehatkan
Salah satu faktor lingkungan sehat yang mendukung kesehatan individu adalah ketersediaan makanan dan minuman yang menyehatkan.
Pastikan makanan dan minuman yang kita
konsumsi bersama keluarga penuh nutrisi dan terhindar dari penyebab
penyakit. Tidak perlu mewah yang penting bersih dan steril. Jangan jajan
sembarangan di pinggir jalan. Jangan konsumsi makanan dan minuman yang
sudah basi atau sudah kedaluwarsa. Jangan konsumsi makanan dan minuman
yang tubuh kita tak bisa menerima karena alergi atau lainnya.
3. Pengelolaan air buangan
Sehari-hari kita tidak bisa terlepas
dari kebutuhan air. Tidak hanya untuk minum, air juga kita gunakan untuk
kebutuhan mandi, cuci muka, cuci tangan, bersih – bersih setelah buang
hajat, mencuci peralatan dapur, mencuci pakaian, mencuci kendaraan,
menyiram tanaman. Selain itu ada lagi air yang tidak kita sediakan di
rumah tapi, selalu ada bila musim hujan datang yaitu air hujan yang
menyirami rumah kita.
Adanya berbagai aktifitas di atas yang
tidak lepas dari air mengharuskan kita memikirkan kemana air itu akan
terbuang. Jika air buangan ini dibiarkan menggenang di sekitar rumah,
tentu sangat tidak bagus. Selain mengganggu pemandangan, aroma tak sedap
dari air buangan juga menjadi polusi tersendiri. Belum lagi nanti
menjadi sarang nyamuk dan penyakit.
Usahakan air buangan ini dialirkan ke tempat yang semestinya agar tidak menimbulkan berbagai gangguan.
4. Pembuangan sampah padat
Sampah padat meliputi dua jenis sampah yaitu sampah organik dan non organik.
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam seperti sayuran, dedaunan, buah-buahan, sisa makan atau sisa-sisa makhluk hidup seperti kotoran hewan, bangkai binatang dan sebagainya. Sampah organik, baik diolah atau tidak akan terurai dan kembali ke alam karena sampah ini bisa membusuk.
Sampah non organik adalah sampah yang tidak bisa atau tidak mudah membusuk seperti plastik, kaleng, kayu, batu dan sebagainya.
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam seperti sayuran, dedaunan, buah-buahan, sisa makan atau sisa-sisa makhluk hidup seperti kotoran hewan, bangkai binatang dan sebagainya. Sampah organik, baik diolah atau tidak akan terurai dan kembali ke alam karena sampah ini bisa membusuk.
Sampah non organik adalah sampah yang tidak bisa atau tidak mudah membusuk seperti plastik, kaleng, kayu, batu dan sebagainya.
Karena perbedaan sifat antara keduanya,
maka pengelolaan dan pembuangannya pun berbeda. Sampah organik langsung
bisa ditanam di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Untuk sampah non
organik, jangan ditaman begitu saja dalam tanah. Lebih baik dikumpulkan
dalam wadah tersendiri, kemudian dijual kalau memungkinkan. Kalau sudah
tak punya nilai jual, lebih baik dibakar sehingga yang tinggal hanyalah
sisa-sisa pembakaran, bukan sampah yang menumpuk.
5. Mengendalikan vektor atau serangga pengganggu
Vektor adalah istilah untuk serangga
pengganggu atau serangga penular penyakit. Ada banyak serangga yang
dapat ditemukan di dalam rumah dan di luar rumah kita seperti semut,
lalat, nyamuk, kecoa, laba-laba dan sebagainya. Kebanyakan dari mereka
adalah penggangu bahkan membawa bibit penyakit. Karena itu, perlu
dilakukan upaya pengendalian. Jangan biarkan sisa – sisa makanan
bertebaran karena dapat mengundang semut – semut berdatangan. Jangan
biarkan air menggenang dalam waktu lama karena bisa jadi sarang nyamuk.
Jangan lupa bersihkan sudut – sudut ruangan agar tak dibangun sarang
laba-laba.
6. Hindarkan pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
Tak urung jika manusia makan dan minum,
maka ada sisa olahan dalam tubuh yang harus dikeluarkan yang disebut
ekskreta. Ekskreta ini biasanya berupa feses dan urine. Ekskreta manusia
harus diatur sedemikian rupa pembuangannya agar tidak menimbulkan
pencemaran baik pencemaran tanah, air tanah maupun udara.
7. Ketersediaan fasilitas MCK yang layak
Kebutuhan mandi, cuci dan buang air
adalah suatu keharusan bagi manusia. Dalam suatu lingkungan sehat,
ketersediaan fasilitas yang layak untuk ketiga hal tersebut merupakan
hal yang tidak bisa diabaikan. Sekalipun tidak tiap rumah memiliki
fasilitas Mandi, Cuci, dan Kakus atau MCK, adanya MCK umum bagi warga
dirasa sudah cukup, apalagi jika masing – masing warga memiliki
fasilitas MCK di rumahnya, tentu saja lebih baik.
Fasilitas MCK yang layak meliputi
bangunan yang layak dan tertutup, ada air jernih yang selalu berganti
baik itu berupa kran atau berupa bak, serta pembuangan yang baik.
8 Menghindari pencemaran udara
Lingkungan sehat dan bersih selalu
ditandai dengan kualitas udara yang ada. Jika udara penuh polusi, itu
menandakan bahwa kondisi lingkungan tidak sehat. Kondisi udara rentan
menimbulkan berbagai penyakit yang berhubungan dengan pernafasan seperti
influenza, bronkitis, ispa, paru – paru dan sebagainya.
Hindarkan juga lingkungan kita dari asap
rokok karena barang yang satu ini sudah terkenal sebagai penyebab
berbagai macam penyakit. Terlebih jika asap rokok terhirup oleh
anak-anak dan balita.
Salah satu hal yang bisa kita lakukan
untuk menjaga kualitas udara adalah menjaga agar lingkungan kita tetap
hijau oleh pepohonan dan tanaman. Biarkan mereka tumbuh rimbun dan
mengayomi. Jangan hanya karena ada pembangunan semua pepohonan dibabat
hingga habis tanpa ada penanaman baru.
9. Hindarkan lingkungan dari kebisingan
Bagaimanapun asri dan sejuknya
lingkungan, kalau masih sering terdengar suara bising bahkan memekakkan
membuat lingkungan tidak lagi dikatakan lingkungan sehat. Warga menjadi
tidak nyaman dan tidak bisa konsentrasi menjalani aktifitas sehari –
hari. Upayakan tidak ada kesempatan buat hal – hal yang menimbulkan
kebisingan seperti membuat polisi tidur di jalanan agar tidak dibuat
kebut – kebutan pengendara motor.
Itulah pengertian lingkungan sehat serta
beberapa aspek yang harus diperhatikan dan dipenuhi. Bagaimanapun yang
namanya lingkungan sehat tidak terbentuk dengan sendirinya, harus ada
upaya dari warga sendiri untuk menjadikan lingkungannya menjadi
lingkungan yang sehat.
Semoga bermanfaat !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar